Indonesian Instant Noodle Photo's Copy Cat!

Weekend telah tiba! Saatnya kembali ke laptop. Bukan untuk kerja, tapi untuk bersenang-senang (baca : blogging), hehehe.

Walaupun begitu, gue selalu menyempatkan diri untuk blogwalking saat jam-jam istirahat kerja supaya gue nggak ketinggalan postingan seru dari temen-temen blogger. Ngomong-ngomong tentang blogwalking, beberapa hari yang lalu gue membaca postingan dari Lia yang berjudul "Aku dan Mie". Waktu gue lagi baca isinya, gue langsung dong membayangkan betapa enaknya makan mie instan kuah pake telur, sawi, dan cabe rawit. Emh... Ngebayanginnya aja sudah bikin perut keroncongan.

Besoknya, langsung gue makan mie instan buatan gue sendiri, karena waktu gue lagi baca itu sudah larut malam. Selain itu, gue jadi teringat salah satu hal unik yang pernah gue alami, yaitu ikut perlombaan masak Indomie! 

Sumber : Dok. Pribadi

Pasti pada mikir, hah masa sih masak Indomie aja dilombain?

Oke gue ceritain dulu. Jadi, tanggal 17 Agustus 2020 yang lalu, dimana kondisi Indonesia masih diselimuti oleh pandemi Covid-19, divisi di kantor gue berusaha untuk memperingati hari tersebut agar tetap meriah seperti tahun-tahun yang lalu. Nah, salah satunya dengan membuat perlombaan masak Indomie ini.  Nama perlombaannya adalah Indomie Masterchef.

Awalnya, gue kira kita disuruh masak Indomie dengan kreasi kita, entah burger Indomie, pizza mie, Indomie susu, atau apalah gitu. Namun ternyata tidak pemirsa! 

Sumber : Dok. Pribadi

Para peserta harus mengkreasikan tampilan Indomie-nya sesuai dengan foto salah satu varian Indomie yang telah ditentukan oleh panitia. Jadi, nggak ada kriteria rasa makanan dalam penilaian. Dalam hati gue, waduuuh ini sih susah 😂. Kalo gue disuruh bikin Indomie kreasi gue sendiri, pasti banyak resep yang bisa dimodifikasi. Lah ini, yang paling mirip sama bungkus Indomie yang lolos. Namun akhirnya gue jalankan! Saya tidak boleh kalah tanpa berperang! 😆

Babak Semifinal : Harus Mirip Indomie Rasa Soto Mie

Babak pertama, peserta harus mengkreasikan Indomie-nya seperti bungkus varian Indomie Rasa Soto Mie. Varian yang ditentukan panitia baru diberitahukan H-1 hari perlombaan. Gue harus membuat Indomie di depan pimpinan divisi gue sambil nge-Zoom! Pada hari yang sama, gue harus mengumpulkan foto dan video sebagai bukti memasak sendiri. 

Hari sebelumnya, tentu dong gue liat dulu tuh bungkusan Indomie lekat-lekat, supaya nanti nggak ada yang kelewat waktu beli bahan-bahannya. Setelah itu, gue buru-buru ke supermarket untuk beli bahannya. Kalau diliat-liat, bahan-bahan yang ada di bungkus varian ini lebih gampang dicari di pasar atau tukang sayur. Tapi gimana ya, waktu itu udah sore dan sulit menemukan mereka kalau nggak di supermarket 😅. 

Sumber : Dok. Pribadi

Saat hari H, gue deg-degan banget doong, padahal kan niatnya cuma buat seru-seruan aja ya. Gue diberi waktu memasak dan menghias dalam satu jam saja. Waktu masak, gue harus sambil dengan nge-video-in proses memasak gue dengan sedikit bantuan dari adik gue. Nggak mungkin aja gitu kalau lagi plating (berasa chef beneran...) tangan gue yang bisa dipakai hanya satu karena satu lagi pegang HP. Selesai memasak, gue langsung menghias mangkuk gue semirip foto yang ada di bungkusan Indomie Rasa Soto Mie ini.

Ada cerita lucu saat gue menghias Indomie ini. Gue nekat mau pakai daun selada karena dari hari sebelumnya gue nggak nemu daun seledri utuh dimana pun. Ya nggak cocok dong 😌 Akhirnya gue nitip orangtua gue pas lagi beli sarapan dan dibeliin satu ikat besar. PR selanjutnya adalah... Menghabiskan seledri.

Hasilnya? Gue lolos ke Final 👀 Dari 9 peserta, dipilih 5 orang untuk lanjut ke babak Final.

Sumber : Dok. Pribadi

Babak Final : Harus Mirip Indomie Rasa Ayam Geprek 'Hype Abis!'

Babak selanjutnya ini lebih menegangkan, karena setelah diumumin finalisnya, besoknya finalis langsung bertanding dan dilihat rekan-rekan dari satu divisi juga!

Di babak ini, finalis disuruh mengkreasikan Indomie-nya semirip mungkin dengan Indomie Rasa Ayam Geprek 'Hype Abis!'. Indomie ini pedas banget buat gue dan harus ditambah lagi sama ayam geprek dengan cabe yang sudah diulek. Setelah jadi Indomie-nya, jelas bukan gue yang makan 😂.

Proses memasak dan menghiasnya kurang lebih sama dengan final, namun gue agak kesulitan saat memasak telur mata sapi setengah matang. Konon katanya, telur tersebut menjadi kriteria penilaian yang paling utama... Jadi gue amat sangat perfeksionis dalam memasaknya. Percobaan pertama sempat gagal, karena saat telurnya diletakkan di piring, bagian kuning telurnya berantakan karena masih cair. Pikir gue, tidak ada chef yang langsung hebat kok. Hahahaha. Tapi percobaan kedua sukses.

Ada cerita juga disini. Di bungkusnya, Indomie Rasa Ayam Geprek ini disajikan di atas piring hitam. Tapi gue nggak punya😞. Jadinya gue memutuskan untuk menggunakan mangkuk hitam juga tapi gue kasih piring kecil di bawah si mie agar terlihat penuh di atas. Kreatif nggak? 

Sumber : Dok. Pribadi

Di babak ini, persentase penilaian terhadap video cukup besar, sehingga gue lebih niat bikin videonya dibanding babak Semifinal. Dari konsep, iringan lagu, cara syutingnya, gue buat ala-ala program TV masterchef gitu deh. Bedanya Semifinal dan Final juga terletak pada penilaian dari rekan-rekan divisi melalu voting, soalnya di Semifinal nggak ada. 

Voila! Gue juara 3. Hehe.

Sumber : Dok. Pribadi

Seru banget hype-nya kalau gue inget-inget lagi, karena benar-benar ngisi waktu saat pandemi. Terimakasih kelas nge-blog nya bagi Ruang Aksara karena membuat gue ingat terhadap kegiatan unik dan favorit saat pandemi ini, salah satunya perlombaan ini. Gue juga bisa mengeksplor kemampuan gue untuk foto dan syuting video produk! Soalnya semuanya gue lakukan dengan konsep gue sendiri dan tentu dengan bantuan dari adik tercinta untuk ngefotoin gue sama produknya.

Kalo kegiatan unik lo apa?